Rabu, 24 September 2025

Mengenali Gejala Autoimun Sejak Dini Demi Kesehatan

Mengenali Gejala Autoimun Sejak Dini Demi Kesehatan
Mengenali Gejala Autoimun Sejak Dini Demi Kesehatan

JAKARTA - Penyakit autoimun termasuk dalam kategori gangguan kesehatan yang sering luput dari perhatian karena gejalanya mirip dengan penyakit umum lainnya. Tubuh menyerang sel sehatnya sendiri, dan akibatnya muncul berbagai keluhan yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Gejala autoimun dapat sangat beragam, mulai dari rasa lelah berlebihan, nyeri sendi, hingga ruam kulit yang tak kunjung sembuh. Karena kemiripannya dengan kondisi lain, banyak orang terlambat mendapatkan diagnosis. Padahal, semakin cepat dikenali, semakin baik pula peluang penanganan.

Memahami tanda-tanda awal penyakit autoimun sangat penting agar seseorang dapat segera berkonsultasi dengan tenaga medis. Berikut beberapa gejala umum yang patut diwaspadai.

Baca Juga

5 Makanan yang Bisa Mencegah Asam Lambung

Gejala Awal yang Sering Diabaikan

-Kelelahan yang Berlebihan
Rasa lelah yang tak wajar sering menjadi tanda utama. Meski sudah cukup tidur, penderita autoimun tetap merasa tidak bertenaga. Hal ini terjadi karena sistem imun terus aktif melawan sel sehat, menguras energi tubuh, dan menimbulkan perasaan lemas sepanjang hari.

-Nyeri Sendi atau Otot
Nyeri mendadak pada persendian atau otot juga perlu diwaspadai. Kondisi ini sering muncul bersama pembengkakan atau kekakuan, terutama di pagi hari. Rheumatoid arthritis adalah salah satu contoh penyakit autoimun yang ditandai dengan gejala ini.

-Ruam Kulit
Kulit yang tiba-tiba memerah, gatal, atau muncul bercak ungu bisa menjadi tanda lupus. Ruam autoimun biasanya simetris, sulit sembuh, dan sering kambuh. Kondisi kulit juga menjadi lebih sensitif dibanding biasanya.

-Demam Ringan
Beberapa penderita mengalami demam tanpa sebab jelas. Suhu tubuh naik tidak tinggi, namun berlangsung lama. Hal ini terjadi akibat peradangan kronis yang dipicu oleh sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif.

-Mati Rasa atau Kesemutan
Gangguan saraf juga bisa menjadi gejala autoimun. Mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki muncul ketika sistem imun menyerang jaringan saraf. Sensasi ini bisa ringan hingga berat, bahkan mengganggu mobilitas.

-Perubahan Berat Badan
Penyakit autoimun juga memengaruhi metabolisme. Pada hipertiroidisme, berat badan turun drastis meski nafsu makan normal. Sebaliknya, lupus atau rheumatoid arthritis bisa membuat berat badan naik akibat peradangan.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Mengapa Penderita Autoimun Sering Lelah?
Kelelahan disebabkan oleh peradangan kronis dan produksi sitokin berlebih. Tubuh merasa sakit seluruhnya, bukan sekadar mengantuk. Kerusakan organ, misalnya pada kelenjar tiroid, juga memperburuk metabolisme energi.

-Mengapa Autoimun Menyebabkan Nyeri Sendi?
Nyeri muncul karena imun menyerang lapisan pelindung sendi. Pada rheumatoid arthritis, sendi terasa kaku lebih dari 30 menit di pagi hari. Pada lupus, nyeri berpindah-pindah, disertai bengkak dan rasa hangat.

-Apakah Ruam Kulit Selalu Tanda Autoimun?
Tidak semua ruam berasal dari autoimun. Namun, ruam khas seperti bentuk kupu-kupu di wajah (lupus) atau bercak merah bersisik di siku (psoriasis) patut diwaspadai. Ruam ini biasanya tidak membaik dengan obat kulit biasa.

-Apakah Gangguan Pencernaan Bisa Jadi Gejala Autoimun?
Ya. Penyakit seperti celiac atau Crohn’s menyerang usus secara langsung, menimbulkan diare, sakit perut, dan intoleransi makanan. Hashimoto dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus sehingga memicu kembung atau sembelit.

-Apakah Rambut Rontok Termasuk Gejala Autoimun?
Rontok parah bisa menandakan alopecia areata. Pada lupus, rambut menipis merata terutama di bagian depan. Rontok ini berbeda dari stres biasa karena sering tidak tumbuh kembali tanpa pengobatan.

-Bagaimana Autoimun Mempengaruhi Berat Badan?
Autoimun bisa menurunkan atau menaikkan berat badan drastis. Contohnya, hipertiroidisme mempercepat metabolisme sehingga berat turun meski makan banyak. Sebaliknya, hipotiroidisme membuat berat badan mudah naik.

-Bagaimana Membedakan Autoimun dengan Penyakit Biasa?
Gejala autoimun biasanya bertahan lebih dari dua minggu dan tidak hilang dengan obat umum. Kombinasi gejala seperti nyeri sendi, ruam, serta demam ringan merupakan pola khas yang patut diperiksa lebih lanjut.

Pentingnya Diagnosis Dini

Gejala autoimun yang beragam sering kali membuat penderitanya bingung. Banyak yang menunda ke dokter karena menganggapnya penyakit ringan. Padahal, pemeriksaan medis sangat penting untuk memastikan penyebab sebenarnya.

Tes darah seperti ANA atau CRP dapat membantu mendeteksi adanya peradangan atau antibodi abnormal. Dengan diagnosis cepat, pengobatan dapat diberikan lebih awal sehingga komplikasi bisa dicegah.

Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, jangan abaikan. Segera konsultasi ke dokter agar kondisi tidak berkembang menjadi lebih serius. Diagnosis dini bukan hanya menyelamatkan kesehatan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Fakta Air Kelapa dan Hubungannya dengan Kesehatan Ginjal

Fakta Air Kelapa dan Hubungannya dengan Kesehatan Ginjal

7 Komponen Nutrisi Kunci Pola Makan Seimbang untuk Hidup Lebih Sehat

7 Komponen Nutrisi Kunci Pola Makan Seimbang untuk Hidup Lebih Sehat

Dampak Konsumsi Pisang Berlebihan bagi Kesehatan Tubuh

Dampak Konsumsi Pisang Berlebihan bagi Kesehatan Tubuh

Resep Bolu Ketan Hitam Keju yang Lagi Viral Banget

Resep Bolu Ketan Hitam Keju yang Lagi Viral Banget

Dampak Stres pada Ibu Hamil dan Cara Mengelolanya

Dampak Stres pada Ibu Hamil dan Cara Mengelolanya