JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat bahwa sejumlah kota besar di Indonesia diperkirakan akan diguyur hujan dengan berbagai tingkat intensitas pada hari ini, Jumat, 21 Februari 2025. Prediksi ini diharapkan dapat menjadi perhatian bagi penduduk di berbagai wilayah, mengingat perubahan cuaca yang dapat berdampak pada aktivitas sehari-hari.
Menurut Indah Prakirawati dari BMKG, potensi hujan dengan intensitas ringan akan terjadi di hampir semua ibu kota provinsi di Indonesia. Kota-kota besar seperti Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, dan Padang siap menerima guyuran hujan. Selain itu, Tanjung Pinang, Jambi, Pangkal Pinang, dan Lampung juga tidak luput dari ramalan cuaca ini. "Kami memprediksi bahwa hujan ringan akan melanda hampir seluruh wilayah Indonesia, terutama di kota-kota besar," ujar Indah.
Propinsi lainnya yang diprediksi mengalami hujan termasuk Kota Serang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar. Sementara itu, kota-kota di wilayah timur, seperti Mataram, Pontianak, Banjarmasin, hingga Jayapura, juga diperkirakan akan diguyur hujan. "Kondisi cuaca ini merupakan bagian dari dinamika atmosfer yang sedang berlangsung, dan merupakan gambaran umum dari wilayah tropis selama musim hujan," tambah Indah.
Ada pula potensi hujan dengan intensitas sedang di beberapa kota seperti Kupang dan Jakarta. Kondisi ini mungkin berdampak pada mobilitas masyarakat, terutama bagi mereka yang beraktivitas di luar ruangan. "Masyarakat diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan baik, terutama ketika aktivitas berada di luar ruangan selama kondisi cuaca yang kurang bersahabat," kata Indah.
Sementara itu, kota Makassar dan Gorontalo diprediksi akan berawan sepanjang hari. Situasi ini memungkinkan adanya peralihan kondisi cuaca dari terang menjadi mendung dalam sekejap. "Kondisi berawan dapat berubah dengan cepat, sehingga masyarakat sebaiknya tetap waspada," ujarnya.
Lebih serius, BMKG juga mengeluarkan peringatan mengenai potensi hujan yang disertai petir di sejumlah kota, seperti Bengkulu, Palembang, Bandung, Semarang, Palangka Raya, Samarinda, dan Merauke. "Kami menyarankan agar masyarakat selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya angin kencang dan petir. Hal ini penting untuk menjaga keamanan diri dan properti," jelas Indah.
Keberadaan sirkulasi siklonik dan bibit siklon tropis 99s di perairan Bali-NTT disebut-sebut sebagai faktor utama yang mempengaruhi kondisi cuaca ekstrem ini. Keberadaan siklon tropis ini meningkatkan potensi hujan dan angin kencang di kawasan yang dilintasinya. Fenomena alam ini menegaskan pentingnya perhatian publik terhadap informasi cuaca dari sumber resmi.
Untuk mendukung masyarakat agar tetap mendapatkan informasi cuaca terkini, BMKG menawarkan berbagai saluran informasi, seperti aplikasi daring infoBMKG, media sosial, serta layanan melalui kantor cabang BMKG terdekat. "Kami berkomitmen untuk memberikan informasi cuaca yang akurat dan terkini kepada masyarakat. Mereka dapat mengakses informasi ini melalui aplikasi infoBMKG atau media sosial kami," kata Indah.
Dengan memanfaatkannya secara optimal, masyarakat diharapkan dapat merespons cepat setiap perubahan cuaca yang terjadi, sehingga dapat meminimalkan risiko yang mungkin timbul. Edukasi mengenai pentingnya akses informasi cuaca yang akurat juga menjadi prioritas agar masyarakat tidak hanya bergantung pada ramalan cuaca dari sumber yang tidak valid.
Seiring dengan berjalannya waktu di musim hujan ini, BMKG memegang peranan penting dalam memberikan peringatan dini dan informasi cuaca yang relevan. Pemanfaatan teknologi untuk menyebarluaskan informasi tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menghadapi berbagai kondisi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi. Dengan adanya dukungan informasi yang akurat, diharapkan masyarakat bisa lebih siap dan mampu mengantisipasi potensi risiko yang muncul di tengah cuaca yang tidak menentu ini.