Rabu, 24 September 2025

Saham EMAS Melonjak Pesat Pada Hari Pertama Perdagangan

Saham EMAS Melonjak Pesat Pada Hari Pertama Perdagangan
Saham EMAS Melonjak Pesat Pada Hari Pertama Perdagangan

JAKARTA - PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS) langsung mencuri perhatian investor saat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 23 September 2025. Saham perusahaan afiliasi Garibaldi “Boy” Thohir ini langsung menyentuh auto rejection atas (ARA) pada pembukaan perdagangan.

Harga saham Merdeka Gold melesat dari harga penawaran Rp2.880 per lembar menjadi Rp3.600, atau naik 25% dalam sekejap. Lonjakan ini secara otomatis mendorong kapitalisasi pasar EMAS naik dari Rp46,6 triliun menjadi Rp58,25 triliun.

Jika tren kenaikan berlanjut dan saham kembali menyentuh batas atas 25% hari ini, harga EMAS diprediksi mencapai Rp4.500 per lembar. Kapitalisasi pasar pun akan terangkat menjadi Rp72,81 triliun, memperkuat posisi EMAS di sektor pertambangan emas domestik.

Baca Juga

Harga Emas Antam, UBS, Galeri24 Naik Signifikan Hari Ini

Kelebihan Permintaan Saham dan IPO EMAS

Penawaran saham perdana EMAS diminati luar biasa oleh investor meski laporan keuangan hingga kuartal I/2025 masih mencatat kerugian. Perusahaan melepas 1,61 miliar saham dengan total permintaan mencapai 7,48 miliar, sehingga terjadi kelebihan permintaan hingga 4,62 kali pada penjatahan pasti (fixed allotment).

Dengan harga IPO Rp2.880 per saham, EMAS berhasil menghimpun dana segar senilai Rp4,65 triliun. Hasil ini menunjukkan antusiasme investor yang tidak hanya melihat kinerja saat ini, tetapi juga prospek jangka panjang perusahaan.

Sejumlah emiten IPO tahun ini pun mengalami fenomena ARA beruntun, termasuk PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) milik konglomerat Prajogo Pangestu, yang mencatatkan kenaikan 11 kali berturut-turut dari harga Rp190 ke Rp1.830 per saham sejak 9 Juli 2025.

Prospek Jangka Panjang Proyek Emas Pani

Komisaris Independen EMAS, Heri Sunaryadi, menekankan bahwa investor tertarik pada pengembangan jangka panjang, khususnya Proyek Emas Pani. “Sebenarnya investor lihat apa? Hari ini? Bukan, tetapi 5 tahun lagi perusahaan ini menjadi apa,” ujarnya saat IPO.

Berdasarkan riset internal, Proyek Emas Pani memiliki sumber daya mineral sebesar 292,4 juta ton bijih. Dari jumlah itu, terkandung sekitar 7 juta ons emas dengan kadar 0,75 gram per ton. Cadangan bijih diperkirakan mencapai 77,5 juta ton, mengandung 1,9 juta ons emas pada kadar 0,78 gram per ton. Umur tambang diproyeksikan sampai 2041.

Proyek ini menjadi daya tarik utama bagi investor yang bersedia menanam modal meski EMAS masih mencatat kerugian pada kuartal pertama 2025 sebesar US$9,21 juta. Tahun sebelumnya, perusahaan mencatat pendapatan US$1,74 juta dan kerugian bersih US$12,7 juta.

Strategi Investor dan Sentimen Pasar

Auto rejection atas pada hari pertama menunjukkan sentimen positif dan antusiasme pasar. Investor mempertimbangkan nilai jangka panjang dari Proyek Pani, meski laporan keuangan saat ini menunjukkan defisit.

Fenomena ini mencerminkan perilaku pasar modern di mana investor lebih menekankan prospek pertumbuhan daripada kinerja keuangan saat ini. Strategi ini juga membantu perusahaan membangun reputasi positif sejak hari pertama perdagangan.

Dampak Kapitalisasi Pasar dan Posisi EMAS

Dengan kapitalisasi pasar awal Rp46,6 triliun yang melonjak menjadi Rp58,25 triliun, EMAS langsung menempati posisi strategis di sektor pertambangan. Lonjakan harga saham membuat perusahaan lebih menarik bagi investor institusi maupun ritel yang mencari pertumbuhan di sektor komoditas emas.

Jika kenaikan harga berlanjut hingga Rp4.500 per lembar, kapitalisasi pasar akan menembus Rp72,81 triliun. Kondisi ini tidak hanya meningkatkan nilai perusahaan, tetapi juga memperkuat posisi EMAS sebagai salah satu emiten tambang emas terbesar di bursa lokal.

Kesimpulan dan Outlook

Hari pertama perdagangan EMAS menjadi bukti antusiasme investor terhadap saham yang menjanjikan pertumbuhan jangka panjang. Meskipun kinerja keuangan saat ini masih defisit, fokus investor pada proyek masa depan seperti Emas Pani memberikan dorongan kuat pada harga saham.

Dengan permintaan yang melampaui penawaran dan potensi kenaikan lebih lanjut, EMAS menunjukkan bahwa sektor tambang emas tetap menjadi primadona investasi di pasar modal Indonesia. Investor ritel maupun institusi diperkirakan akan terus memantau pergerakan saham ini dalam beberapa bulan mendatang, menilai pertumbuhan dan ekspansi Proyek Pani sebagai faktor utama keputusan investasi.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Tren Harga Emas Naik, Investor Mulai Cermati Logam Mulia

Tren Harga Emas Naik, Investor Mulai Cermati Logam Mulia

Strategi OJK Tingkatkan Likuiditas Pasar Saham Indonesia

Strategi OJK Tingkatkan Likuiditas Pasar Saham Indonesia

Lo Kheng Hong Tetap Dominan di Saham PGAS Kuartal III

Lo Kheng Hong Tetap Dominan di Saham PGAS Kuartal III

Suspensi Saham CBRE dan FILM Resmi Dibuka Kembali

Suspensi Saham CBRE dan FILM Resmi Dibuka Kembali

Emas Menguat Dekati Rekor Akibat Geopolitik dan Suku Bunga

Emas Menguat Dekati Rekor Akibat Geopolitik dan Suku Bunga