Senin, 22 September 2025

Bursa Asia Bergerak Variatif, Pasar Waspadai Tarif AS dan Keputusan OPEC

Bursa Asia Bergerak Variatif, Pasar Waspadai Tarif AS dan Keputusan OPEC
Bursa Asia Bergerak Variatif, Pasar Waspadai Tarif AS dan Keputusan OPEC

JAKARTA - Memasuki perdagangan awal pekan ini, bursa saham Asia-Pasifik menunjukkan pergerakan variatif pada Senin, 4 Agustus 2025. Investor tengah berhati-hati menghadapi sentimen global, mulai dari tarif baru yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) hingga keputusan penting dari OPEC+ terkait produksi minyak.

Kecemasan mengenai potensi perlambatan ekonomi dan inflasi yang bisa melonjak akibat tambahan tarif impor AS membuat pelaku pasar berspekulasi bahwa The Federal Reserve (The Fed) kemungkinan akan menurunkan suku bunga acuannya pada pertemuan bulan depan.

Selain itu, perhatian investor juga tertuju pada pergerakan harga minyak global, menyusul kesepakatan OPEC+ untuk meningkatkan produksi mulai September 2025.

Baca Juga

KUR BNI 2025: Syarat Pengajuan, Tabel Angsuran, Tenor, dan Keunggulan

Pergerakan Indeks di Asia Senin Pagi

Hingga pukul 08.11 waktu Singapura, pasar saham Asia bergerak tidak seragam. Data CNBC mencatat:

Jepang: Indeks Nikkei 225 melemah 2,05% dan Topix terkoreksi 1,86%

Korea Selatan: Kospi naik tipis 0,13%, Kosdaq menguat 0,53%

Australia: Indeks S&P/ASX 200 turun 0,21%

Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup melemah akibat tekanan dari laporan ketenagakerjaan terbaru yang menimbulkan kekhawatiran perlambatan ekonomi AS.

Investor Cermati Tarif Baru dan Harga Minyak

Kebijakan tarif impor terbaru dari AS menjadi perhatian utama pasar. Langkah ini memunculkan risiko inflasi lebih tinggi sekaligus menambah kekhawatiran perlambatan ekonomi di paruh kedua 2025.

Di sisi lain, OPEC+ pada Minggu, 3 Agustus 2025 memutuskan untuk menaikkan produksi minyak sebesar 547.000 barel per hari mulai September. Peningkatan ini merupakan bagian dari strategi mempercepat pasokan, sekaligus menjaga stabilitas pasar di tengah risiko gangguan suplai akibat ketegangan geopolitik, termasuk konflik Rusia.

“Dengan harga minyak yang cukup kuat di kisaran US$70 per barel, OPEC+ merasa percaya diri terhadap fundamental pasar,” ujar Amrita Sen, Co-Founder Energy Aspects. Ia menambahkan, struktur pasar saat ini masih menunjukkan kondisi pasokan yang ketat, sehingga produsen merasa optimistis.

Dengan kombinasi sentimen tarif baru AS, ekspektasi kebijakan The Fed, dan keputusan OPEC+, pelaku pasar Asia memilih berhati-hati pada awal pekan ini. Pergerakan variatif indeks di kawasan mencerminkan pasar yang sedang mencari arah di tengah ketidakpastian global.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

KUR BCA 2025:Keunggulan, Syarat Pengajuan. Tenor, dan Tabel Angsuran

KUR BCA 2025:Keunggulan, Syarat Pengajuan. Tenor, dan Tabel Angsuran

KUR Mandiri 2025:Jenis, Simulasi, Tabel Angsuran dan Syarat Pengajuan

KUR Mandiri 2025:Jenis, Simulasi, Tabel Angsuran dan Syarat Pengajuan

Rincian Harga Emas Antam, Senin, 22 September 2025

Rincian Harga Emas Antam, Senin, 22 September 2025

Harga Emas Pegadaian Per 22 September Masih Stabil

Harga Emas Pegadaian Per 22 September Masih Stabil

8 Aplikasi Cek Pajak Kendaraan Praktis dan Cepat

8 Aplikasi Cek Pajak Kendaraan Praktis dan Cepat