
JAKARTA - Bank Indonesia terus menjaga ritme stabilitas sistem keuangan nasional. Salah satu langkah utama yang ditempuh pada pertengahan tahun ini adalah pemberian dukungan likuiditas kepada sektor perbankan yang nilainya mencapai Rp376 triliun. Langkah tersebut dilakukan untuk merespons kecenderungan perlambatan pertumbuhan kredit, sekaligus memastikan bank-bank tetap mampu beroperasi optimal dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor riil.
Dalam pernyataannya, Bank Indonesia menegaskan bahwa sektor perbankan nasional masih dalam kondisi kokoh. Rasio permodalan bank berada di posisi tinggi, sementara likuiditas dinilai memadai. Di sisi lain, risiko kredit terpantau rendah sehingga memungkinkan bank untuk tetap ekspansif.
Penyaluran dukungan likuiditas ini disebut sebagai salah satu bentuk konkret peran aktif bank sentral dalam menstimulasi perekonomian. Dengan memberikan akses likuiditas dalam jumlah besar, BI berharap bank dapat lebih leluasa dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan masyarakat dan pelaku usaha, khususnya di tengah tekanan ekonomi global dan volatilitas pasar.
Baca JugaKUR BNI 2025: Syarat Pengajuan, Tabel Angsuran, Tenor, dan Keunggulan
Ketahanan Sektor Keuangan Jadi Prioritas
Stabilitas sektor keuangan, termasuk perbankan, terus menjadi prioritas utama Bank Indonesia. Ketahanan sistem keuangan tidak hanya penting untuk menjaga kepercayaan publik, tetapi juga menjadi fondasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Oleh karena itu, dukungan likuiditas dalam bentuk amunisi dana sebesar Rp376 triliun menjadi bagian dari kebijakan makroprudensial BI yang akomodatif dan antisipatif.
BI juga menegaskan bahwa dukungan tersebut tidak semata ditujukan sebagai penyangga jangka pendek, namun lebih ke arah menciptakan sistem keuangan yang tangguh dalam menghadapi risiko. “Permodalan terjaga pada level tinggi, sementara likuiditas perbankan tetap memadai dan risiko kredit rendah,” ungkap Bank Indonesia dalam keterangan resminya.
Kondisi ini memungkinkan industri perbankan untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi tanpa terbebani risiko yang tinggi. Akses kredit yang lancar diharapkan akan menggerakkan konsumsi dan investasi, serta mendorong pertumbuhan sektor-sektor strategis.
Fokus ke Penyaluran Kredit Produktif
Salah satu harapan besar BI dari suntikan likuiditas ini adalah meningkatnya penyaluran kredit ke sektor produktif, termasuk usaha kecil dan menengah, industri manufaktur, pertanian, serta sektor prioritas lainnya. Dalam beberapa bulan terakhir, tren penyaluran kredit menunjukkan perlambatan, terutama di tengah ketidakpastian global dan kehati-hatian sektor swasta.
Dengan ketersediaan likuiditas yang terjamin, BI berharap bank lebih percaya diri untuk memperluas pembiayaan ke sektor-sektor yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Seiring itu, stabilitas sistem keuangan pun akan tetap terjaga dan menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi.
Langkah BI ini juga menjadi bagian dari sinergi kebijakan antara otoritas moneter dan sektor fiskal dalam menjaga momentum pertumbuhan dan menciptakan keseimbangan antara stabilitas dan ekspansi ekonomi.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Performa Andal, Layar AMOLED, Baterai Jumbo, dan Fitur Tambahan Honor X9c 5G
- Senin, 22 September 2025
Harga, Performa, Baterai Besar, Kamera Andal dan Layar Berkualitas Tecno Camon 40
- Senin, 22 September 2025
Harga , Performa , Desain, Layar AMOLED, dan Kamera Fungsional Nubia Neo 3 GT 5G
- Senin, 22 September 2025
Berita Lainnya
KUR BCA 2025:Keunggulan, Syarat Pengajuan. Tenor, dan Tabel Angsuran
- Senin, 22 September 2025
KUR Mandiri 2025:Jenis, Simulasi, Tabel Angsuran dan Syarat Pengajuan
- Senin, 22 September 2025
Terpopuler
1.
Pilihan Gula Alami yang Lebih Sehat untuk Tubuh
- 22 September 2025
2.
Tips Aman Berkendara Motor untuk Wanita Berhijab
- 22 September 2025
3.
9 Mitos Gerhana Matahari yang Sering Disalahpahami
- 22 September 2025
4.
Tren Positif Kunjungan Wisatawan Perkuat Ekonomi Nasional Indonesia
- 22 September 2025
5.
Daftar Harga Lengkap iPhone Terbaru Mulai iPhone 13-17
- 22 September 2025