
JAKARTA - Pemerintah memastikan komitmennya menjaga ketahanan pangan masyarakat dengan menyalurkan dua jenis bantuan sosial tambahan hingga akhir tahun 2025. Program ini menyasar 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan ditujukan untuk meringankan beban kebutuhan pokok di tengah fluktuasi harga.
Bansos tambahan ini melengkapi program reguler yang telah berjalan sebelumnya, sehingga masyarakat akan mendapatkan dukungan lebih besar dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dua Jenis Bantuan Pangan Tambahan
Baca JugaSpesifikasi, Varian, Daftar Harga, Keunggulan, Simulasi Kredit Mobil Listrik Wuling Air EV 2025
Kebijakan bantuan tambahan difokuskan pada dua jenis bahan pokok yang paling banyak dibutuhkan masyarakat. Setiap keluarga penerima manfaat akan menerima beras Bulog serta minyak goreng dengan jumlah yang sudah ditetapkan pemerintah.
Rinciannya sebagai berikut:
Jenis Bantuan | Jumlah per KPM | Periode Penyaluran |
---|---|---|
Beras Bulog | 10 kg × 2 bulan = 20 kg | Oktober–November 2025 |
Minyak goreng | 4 liter | Bertahap Oktober–Desember 2025 |
Dengan tambahan ini, setiap keluarga dipastikan memiliki cadangan pangan pokok menjelang akhir tahun. Program ini juga dianggap sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk menekan dampak inflasi pangan.
Penjelasan Pemerintah Mengenai Kebijakan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa anggaran untuk bantuan pangan sudah dipersiapkan. Menurutnya, program ini adalah bagian penting dari strategi nasional menjaga daya beli sekaligus mendukung pemulihan ekonomi.
“Setiap KPM akan menerima total 20 kg beras untuk Oktober–November, serta 4 liter minyak goreng hingga akhir 2025,” ujar Airlangga.
Sementara itu, Menteri Keuangan memastikan ketersediaan anggaran tambahan tetap terjamin. Hal ini dilakukan agar program dapat berjalan tanpa hambatan dari sisi pembiayaan.
Distribusi dan Jaminan Kualitas Bantuan
Kepala Badan Pangan Nasional menyampaikan bahwa kualitas beras dan minyak goreng yang disalurkan sudah dipastikan baik. Pemerintah berupaya menjaga agar bantuan tidak hanya tepat sasaran, tetapi juga layak dikonsumsi masyarakat.
Data penyaluran akan mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang terus diperbarui. Dengan begitu, penerima bantuan dipastikan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan Kementerian Sosial.
Bantuan Reguler Tetap Berlanjut
Selain bantuan tambahan, program bansos reguler juga tetap berjalan dan terus dicairkan hingga akhir tahun. Hal ini menjadikan masyarakat penerima manfaat mendapat dukungan ganda.
Beberapa program yang masih berjalan antara lain:
Program Keluarga Harapan (PKH) dan BPNT tahap 3 sudah masuk ke rekening penerima.
Program Indonesia Pintar (PIP) tetap berjalan, dengan nilai Rp450.000 untuk jenjang SD dan Rp750.000 untuk jenjang SMP.
Dengan adanya tambahan beras dan minyak goreng, maka keluarga penerima manfaat akan memperoleh lebih banyak dukungan hingga akhir 2025.
Dampak Ekonomi dan Sosial yang Diharapkan
Penyaluran bansos tambahan ini tidak hanya berfungsi sebagai bantuan konsumtif, tetapi juga bagian dari strategi pemerintah menjaga stabilitas ekonomi nasional. Dengan daya beli yang terjaga, aktivitas pasar tetap berjalan dan distribusi barang lebih lancar.
Selain itu, bantuan ini juga menjadi salah satu cara memperkuat ketahanan pangan rumah tangga. Keluarga penerima manfaat dapat lebih tenang menghadapi akhir tahun tanpa khawatir kekurangan kebutuhan pokok.
Harapan Pemerintah untuk Pemulihan Nasional
Program bansos tambahan di akhir 2025 menjadi sinyal bahwa pemerintah serius mendukung masyarakat di tengah tantangan ekonomi. Dengan menggabungkan bantuan reguler dan tambahan, total dukungan yang diterima KPM menjadi lebih besar.
Kebijakan ini sekaligus menunjukkan arah pembangunan yang menempatkan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas. Pemerintah berharap langkah ini mampu mempercepat pemulihan ekonomi, menekan inflasi pangan, serta menjaga ketahanan sosial di tingkat rumah tangga.
Menjelang penutupan tahun 2025, pemerintah menyalurkan bantuan tambahan berupa 20 kg beras per KPM untuk dua bulan dan 4 liter minyak goreng hingga Desember. Program ini menyasar 18,3 juta keluarga penerima manfaat dan dipastikan berjalan berdampingan dengan program reguler seperti PKH, BPNT, dan PIP.
Dengan jaminan kualitas, distribusi tepat sasaran, serta dukungan anggaran yang sudah disiapkan, bansos tambahan ini menjadi instrumen penting dalam menjaga daya beli masyarakat. Harapannya, kebijakan ini dapat memperkuat ketahanan pangan dan mendukung pemulihan ekonomi nasional hingga akhir 2025.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Rute, Harga Tiket dan Jadwal Kapal Pelni KM Bukit Raya September 2025
- Selasa, 23 September 2025
Berita Lainnya
Liuzhou Pamerkan Inovasi Otomotif Pintar di China-ASEAN Expo 2025
- Selasa, 23 September 2025
Penyeberangan Gunungsitoli–Sibolga Dibuka Lagi, KMP Jatra II Aktif
- Selasa, 23 September 2025
Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Kalteng Resmi Diperpanjang 2025
- Selasa, 23 September 2025
Terpopuler
1.
5 Rekomendasi Perumahan Murah di Kabupaten Blitar, Mulai dari Rp148 Juta
- 23 September 2025
2.
Harga Minyak Dunia Bergerak Tipis, Geopolitik Jadi Sorotan
- 23 September 2025
3.
Radiant Ruby Ambil Alih Mayoritas Saham PT AMMS
- 23 September 2025
4.
GOTO Raih Pinjaman Triliunan Rupiah Dukung Pertumbuhan Digital
- 23 September 2025
5.
Ekspansi Emiten Migas Dorong Kenaikan Saham IDXENERGY
- 23 September 2025