
JAKARTA - Pasar saham Indonesia kembali menunjukkan sinyal positif di awal pekan. Pada sesi I perdagangan hari ini, Senin, 11 Agustus 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan 0,75% dan menutup perdagangan sementara di level 7.590,18. Pergerakan indeks berada di rentang 7.559,35–7.630,11 sepanjang sesi pagi hingga siang.
Dari total saham yang tercatat, 360 di antaranya bergerak naik, 250 turun, dan 346 lainnya stagnan. Aktivitas transaksi terbilang ramai, dengan nilai mencapai Rp 8,92 triliun. Volume perdagangan mencapai 13,22 miliar saham melalui 1,13 juta kali transaksi.
Sektor Utilitas jadi Motor Penggerak
Baca JugaKUR BNI 2025: Syarat Pengajuan, Tabel Angsuran, Tenor, dan Keunggulan
Berdasarkan data Refinitiv, penguatan IHSG kali ini banyak didorong oleh performa gemilang beberapa sektor, khususnya utilitas, energi, finansial, dan konsumer non-primer. Sektor utilitas memimpin kenaikan dengan lonjakan 5,32%, disusul sektor energi yang tumbuh 2,04%. Sektor finansial menguat 1,62% dan sektor konsumer non-primer menambahkan 1,21%.
Di antara saham yang berperan besar, Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menjadi penyumbang poin terbesar untuk IHSG. Emiten tambang yang berada di bawah naungan Sinar Mas ini naik 6,97% ke level 84.075, memberikan kontribusi sebesar 20,61 poin indeks.
Saham milik taipan Prajogo Pangestu, Barito Renewables Energy Tbk (BREN), juga ikut mendongkrak IHSG. BREN menambah 13,27 poin indeks setelah naik 7,55% ke level 8.550.
Selain sektor tambang dan energi, sejumlah saham di sektor finansial turut menopang laju indeks. Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 2,41% ke level 8.500 dan memberikan tambahan 12,49 poin indeks. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyumbang 11,54 poin, Bank Mandiri Tbk (BMRI) 4,38 poin, dan Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) 3,56 poin.
Dana Asing Kembali Masuk ke Pasar Saham
Kenaikan IHSG kali ini tak lepas dari kembalinya arus modal asing ke Indonesia. Sepanjang pekan lalu, investor asing mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp 124,22 miliar di seluruh pasar. Pergerakan ini berbalik arah dibanding pekan sebelumnya, ketika investor asing membukukan aksi jual bersih atau net sell sebesar Rp 2,3 triliun.
Berdasarkan data perdagangan, Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mencatat net foreign buy terbesar senilai Rp 463,1 miliar. Di posisi berikutnya ada Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan pembelian bersih Rp 339 miliar, dan MD Pictures Tbk (FILM) sebesar Rp 298,3 miliar.
Fokus investor kini mulai beralih ke sejumlah data dan agenda penting yang akan mewarnai pekan kedua Agustus 2025. Dari sisi eksternal, perhatian tertuju pada rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan akan memengaruhi sentimen global.
Sementara itu, dari dalam negeri, pelaku pasar akan memantau pergerakan IHSG jelang perayaan Hari Kemerdekaan RI yang jatuh pada Minggu, 17 Agustus 2025. Agenda penting yang dinantikan pekan ini adalah Sidang Bersama dan penyampaian Nota Keuangan 2026 yang dijadwalkan berlangsung pada Jumat, 15 Agustus 2025.
Dengan berbagai sentimen tersebut, pasar saham Indonesia memulai pekan ini dalam posisi yang menguntungkan. Penguatan yang terjadi di sesi I diharapkan bisa menjadi awal yang baik untuk mempertahankan momentum positif hingga penutupan perdagangan nanti.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
KUR BCA 2025:Keunggulan, Syarat Pengajuan. Tenor, dan Tabel Angsuran
- Senin, 22 September 2025
KUR Mandiri 2025:Jenis, Simulasi, Tabel Angsuran dan Syarat Pengajuan
- Senin, 22 September 2025
Berita Lainnya
KUR BCA 2025:Keunggulan, Syarat Pengajuan. Tenor, dan Tabel Angsuran
- Senin, 22 September 2025
KUR Mandiri 2025:Jenis, Simulasi, Tabel Angsuran dan Syarat Pengajuan
- Senin, 22 September 2025
Terpopuler
1.
Lowongan Kerja di Susi Air 2025, Simak Daftar Posisi dan Persyaratan
- 22 September 2025
2.
Promo Spesial HUT ke-80 KAI, Tiket Diskon September
- 22 September 2025
3.
Update Iuran BPJS Kesehatan 22 September 2025
- 22 September 2025
4.
Harga Emas Antam di Pegadaian, 22 September 2025
- 22 September 2025
5.
Rupiah Melemah ke Rp16.601, Tertekan Sentimen Global dan Domestik
- 22 September 2025