Selasa, 23 September 2025

Danantara Gandeng JBIC Dorong Energi Hijau Indonesia

Danantara Gandeng JBIC Dorong Energi Hijau Indonesia
Danantara Gandeng JBIC Dorong Energi Hijau Indonesia

JAKARTA - Indonesia terus berupaya mempercepat transisi menuju energi bersih sebagai bagian dari komitmen nasional dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan. Dalam konteks ini, Danantara Indonesia mengambil langkah penting dengan menjalin kerja sama strategis bersama Japan Bank for International Cooperation (JBIC) melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pada awal Juli 2025.

Kemitraan ini menandai babak baru dalam penggalangan dana dan investasi untuk proyek-proyek energi hijau dan berkelanjutan di Indonesia. Sinergi antara lembaga investasi nasional dengan mitra global ini membuka akses bagi berbagai instrumen keuangan dan dukungan teknis guna merealisasikan ambisi Indonesia di sektor energi dan ekonomi hijau.

Sinergi Global untuk Energi Hijau dan Ekonomi Sirkular

Baca Juga

MIND ID Dorong Hilirisasi Nikel, Ribuan Tenaga Lokal Terserap

CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menyatakan bahwa kolaborasi dengan JBIC bukan sekadar bentuk kerja sama bisnis, melainkan sebuah perwujudan kepercayaan global terhadap langkah Indonesia dalam membangun ekonomi hijau. Rosan menegaskan, “Kemitraan dengan JBIC ini merupakan sinyal kuat kepercayaan global terhadap arah pembangunan hijau Indonesia.”

MoU yang ditandatangani mencakup kesepakatan untuk bersama-sama mengidentifikasi dan mengembangkan proyek-proyek prioritas yang fokus pada dekarbonisasi dan ekonomi sirkular. Prioritas proyek tersebut meliputi energi terbarukan, transmisi listrik, pengelolaan air dan limbah, pusat data ramah lingkungan, serta layanan kesehatan yang berkelanjutan.

Dengan kemitraan ini, Danantara mendapatkan akses ke berbagai instrumen pembiayaan, mulai dari pinjaman, ekuitas, jaminan, hingga solusi finansial khusus lainnya. Ini merupakan langkah strategis agar proyek-proyek dengan dampak lingkungan positif dapat berjalan dengan pendanaan yang memadai dan sesuai standar keberlanjutan global.

Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir, membeberkan bahwa dana sekitar US$120 juta sudah disiapkan untuk mendukung ekspansi energi panas bumi di Indonesia. Dana tersebut akan diarahkan khususnya ke PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), perusahaan milik negara yang menjadi ujung tombak dalam pengembangan energi panas bumi.

“Kalau saya tidak salah, nilainya mendekati sekitar US$120 juta,” ujar Pandu menjelaskan. Dana ini akan mendukung pengembangan kapasitas hingga 3 gigawatt, yang menjadi target ambisius dalam mendorong pemanfaatan sumber energi terbarukan di Tanah Air.

Fokus Proyek Utama dan Dampak Nasional

Salah satu proyek yang menjadi sorotan utama Danantara adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Gunung Tiga dengan kapasitas 55 megawatt, yang baru-baru ini diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto. Proyek ini bukan hanya simbol kemajuan teknologi energi terbarukan, tetapi juga wujud nyata kontribusi terhadap ketahanan energi nasional.

Presiden Prabowo menegaskan pentingnya ketahanan energi sebagai bagian dari kedaulatan bangsa. Ia juga menyoroti potensi besar yang dimiliki Indonesia untuk menjadi pemimpin global dalam transisi energi bersih, mengingat kekayaan sumber daya alam dan komitmen pemerintah dalam mendukung inovasi hijau.

Dukungan kebijakan pemerintah yang kuat, dipadukan dengan kolaborasi internasional seperti dengan JBIC, mempertegas posisi Danantara sebagai penggerak utama pembangunan berkelanjutan dan pengembangan energi hijau di Indonesia. Dengan sumber daya yang memadai, teknologi canggih, dan kemitraan strategis, masa depan energi terbarukan di Indonesia semakin cerah.

Komitmen Danantara untuk Masa Depan Energi Berkelanjutan

Dalam rangka memenuhi target pembangunan energi hijau nasional, Danantara terus mengupayakan mobilisasi modal strategis yang sesuai dengan standar tata kelola dan keberlanjutan global. CEO Rosan Roeslani menegaskan bahwa modal yang digerakkan bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan investasi, tapi juga mendorong transformasi ekonomi yang ramah lingkungan.

MoU dengan JBIC memperkuat peran Danantara sebagai lembaga investasi negara yang mampu menjadi jembatan antara kebutuhan nasional dan kepercayaan investor global. Dengan dukungan JBIC, Danantara dapat mengembangkan berbagai proyek strategis yang memberikan dampak ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Ke depan, kerja sama ini diperkirakan akan membuka lebih banyak peluang untuk pengembangan proyek-proyek baru di sektor energi terbarukan dan ekonomi sirkular, termasuk pengelolaan limbah dan fasilitas data yang ramah lingkungan. Semua ini merupakan bagian dari upaya menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dengan tanggung jawab ekologis.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Super Air Jet Resmi Terbang Perdana Jakarta-Kupang-Jakarta

Super Air Jet Resmi Terbang Perdana Jakarta-Kupang-Jakarta

TransNusa Rute Kuala Lumpur Adakan Promo Spesial sampai Akhir September

TransNusa Rute Kuala Lumpur Adakan Promo Spesial sampai Akhir September

Lowongan Kerja di Susi Air 2025, Simak Daftar Posisi dan Persyaratan

Lowongan Kerja di Susi Air 2025, Simak Daftar Posisi dan Persyaratan

Promo Spesial HUT ke-80 KAI, Tiket Diskon September

Promo Spesial HUT ke-80 KAI, Tiket Diskon September

Update Iuran BPJS Kesehatan 22 September 2025

Update Iuran BPJS Kesehatan 22 September 2025