Selasa, 23 September 2025

Garuda Indonesia Mulai Babak Baru dengan Susunan Direksi dan Transformasi Bisnis

Garuda Indonesia Mulai Babak Baru dengan Susunan Direksi dan Transformasi Bisnis
Garuda Indonesia Mulai Babak Baru dengan Susunan Direksi dan Transformasi Bisnis

JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk resmi memulai babak baru dalam perjalanan bisnisnya setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin, 30 Juni 2025. Dalam pertemuan tersebut, sebanyak 74,29 persen pemegang saham menyetujui langkah restrukturisasi besar-besaran yang mencakup penyehatan kinerja dan perombakan jajaran direksi serta komisaris.

Langkah ini merupakan respons strategis terhadap tantangan yang dihadapi industri penerbangan yang semakin kompetitif, terutama pasca pandemi COVID-19. Restrukturisasi ini bertujuan menguatkan pondasi keuangan dan operasional agar Garuda Indonesia mampu mempercepat pemulihan sekaligus mengakselerasi pertumbuhan bisnisnya ke depan.

Dengan persetujuan ini, Garuda Indonesia memasuki fase transformasi yang menuntut perubahan budaya organisasi, penguatan struktur manajemen, serta perbaikan layanan demi menjadi maskapai nasional yang berkelas dunia.

Baca Juga

MIND ID Dorong Hilirisasi Nikel, Ribuan Tenaga Lokal Terserap

Susunan Direksi Baru dan Fokus Utama Transformasi

Sebagai bagian dari proses restrukturisasi, Kementerian BUMN mengusulkan dan resmi menetapkan jajaran direksi dan komisaris baru Garuda Indonesia. Wamildan Tsani Panjaitan diangkat sebagai Direktur Utama, menggantikan pimpinan sebelumnya. Bersama dia, lima direktur lain mengisi posisi penting untuk menjalankan strategi perusahaan ke depan:

Direktur Utama: Wamildan Tsani Panjaitan

Direktur Operasi: Dani Haikal Irawan

Direktur Niaga: Reza Aulia Hakim

Direktur Teknik: Mukhtaris

Direktur Human Capital & Corporate Service: Eksitarino Irianto

Sementara itu, susunan Dewan Komisaris kini dipimpin oleh Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen, Fadjar Prasetyo, dengan anggota lain antara lain Glenny Kairupan, Chairal Tanjung, dan Mawardi Yahya sebagai komisaris independen.

Mereka menggantikan jajaran lama yang diberhentikan dengan hormat, yakni Enny Kristiani, Ade R. Susardi, Tumpal Manumpak Hutapea, Rahmat Hanafi, Prasetio, dan Timur Sukirno. Wamildan menyampaikan penghargaan atas kontribusi pendahulu yang telah membangun fondasi kokoh untuk pemulihan Garuda.

“Bapak dan Ibu telah meletakkan landasan yang kokoh bagi proses restrukturisasi dan pemulihan Garuda. Kini saatnya melanjutkan tongkat estafet ini dengan semangat baru dari talenta muda internal Garuda Indonesia Group,” ungkap Wamildan.

Prioritas Transformasi dan Capaian Positif

Restrukturisasi ini menitikberatkan pada beberapa fokus utama, di antaranya adalah:

Perbaikan ekuitas dan penguatan struktur keuangan perusahaan

Restorasi armada dan penambahan alat produksi untuk mendukung layanan

Peningkatan kinerja anak usaha dalam grup Garuda Indonesia

Percepatan pemulihan trafik penumpang setelah masa pandemi

Transformasi ini merupakan kelanjutan dari fase restrukturisasi 2021–2023 yang berorientasi pada pengelolaan kewajiban dan efisiensi operasional. Dalam jangka panjang, Garuda Indonesia menetapkan 11 prioritas strategis termasuk penambahan armada menjadi 120 unit dan pembukaan lebih dari 100 rute baru hingga tahun 2029.

Selain itu, perusahaan juga berkomitmen menguatkan ekosistem penerbangan nasional melalui digitalisasi layanan dan peningkatan pengalaman pelanggan agar dapat bersaing di kancah internasional.

Sejauh ini, kinerja perusahaan menunjukkan tren positif. Pendapatan segmen penerbangan charter naik signifikan, mencapai 92,88 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Total pendapatan operasional kuartal I 2025 mencapai US$723,56 juta, naik 1,63 persen. Garuda Indonesia Group melayani lebih dari 5,13 juta penumpang, dengan Garuda Indonesia dan Citilink masing-masing melayani 2,65 juta dan 2,48 juta penumpang.

Optimisme Menghadapi Tantangan Industri Penerbangan

Dengan persetujuan RUPSLB dan susunan manajemen baru, Garuda Indonesia mendapatkan momentum kuat untuk mengakselerasi proses transformasi. Dukungan penuh dari pemerintah dan pemegang saham menjadi modal utama agar Garuda dapat bangkit sebagai maskapai kebanggaan nasional yang kompetitif di tingkat global.

Direktur Utama Wamildan Tsani Panjaitan menyebut fase ini sebagai “titik balik menuju Garuda Indonesia yang sehat, kompetitif, dan berkelas dunia.”

Restrukturisasi yang dilaksanakan juga mengandung harapan untuk menghadirkan inovasi dan efisiensi yang berkelanjutan, memperbaiki kinerja keuangan, serta memaksimalkan potensi anak usaha dalam grup.

Dengan begitu, Garuda Indonesia bukan hanya sekadar maskapai penerbangan, melainkan juga simbol kebangkitan industri nasional yang mampu bertahan dan berkembang di tengah tantangan global.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Super Air Jet Resmi Terbang Perdana Jakarta-Kupang-Jakarta

Super Air Jet Resmi Terbang Perdana Jakarta-Kupang-Jakarta

TransNusa Rute Kuala Lumpur Adakan Promo Spesial sampai Akhir September

TransNusa Rute Kuala Lumpur Adakan Promo Spesial sampai Akhir September

Lowongan Kerja di Susi Air 2025, Simak Daftar Posisi dan Persyaratan

Lowongan Kerja di Susi Air 2025, Simak Daftar Posisi dan Persyaratan

Promo Spesial HUT ke-80 KAI, Tiket Diskon September

Promo Spesial HUT ke-80 KAI, Tiket Diskon September

Update Iuran BPJS Kesehatan 22 September 2025

Update Iuran BPJS Kesehatan 22 September 2025