Tren Baru Wisata Bahari: Kapal Pesiar Mewah Jadi Daya Tarik Utama di Bali
- Senin, 16 Juni 2025

JAKARTA - Bali kembali mencuri perhatian dunia, kali ini lewat tren pariwisata bahari kelas atas. Wisata kapal pesiar mewah, terutama melalui layanan yacht pribadi, kini menjadi daya tarik utama yang mengangkat citra Bali sebagai destinasi global dengan sentuhan eksklusif dan kemewahan.
Tren ini bukan sekadar gaya hidup para turis elite, melainkan juga motor penggerak ekonomi lokal, promosi budaya, dan transformasi sektor pariwisata bahari Indonesia secara keseluruhan.
Wisata Kapal Pesiar Mewah Menjadi Magnet Baru di Bali
Baca Juga
Pada tahun 2025, wisata kapal pesiar mewah tumbuh pesat di Bali, dengan peningkatan signifikan dalam kunjungan kapal dan wisatawan. Kapal-kapal pesiar berbendera internasional kian sering bersandar di Pelabuhan Benoa, yang kini menjadi gerbang utama masuknya kapal pesiar di Pulau Dewata.
Data dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) menunjukkan, pada tahun 2023, terdapat 48 kapal pesiar yang bersandar di Pelabuhan Benoa dengan total penumpang mencapai 78.214 orang. Angka tersebut diproyeksikan melonjak hingga 120.980 penumpang pada tahun 2024.
Puncaknya akan terjadi pada 2025, ketika Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) resmi beroperasi dan mampu menampung lebih dari 50 super yacht berukuran lebih dari 90 meter. Proyek ambisius ini diyakini akan menjadikan Bali sebagai pusat wisata kapal pesiar mewah di kawasan Asia Tenggara.
“Proyek ini akan menjadi katalis untuk pengembangan marina lain di Indonesia dari Sabang hingga Raja Ampat, dari Labuan Bajo hingga Morotai, yang pada akhirnya akan menjadikan Indonesia destinasi utama untuk pariwisata kapal pesiar dunia,” ujar Ni Luh Puspa, Wakil Menteri Pariwisata.
Pengalaman Yacht Pribadi: Eksklusivitas di Tengah Laut Bali
Salah satu bentuk wisata kapal pesiar mewah yang paling diminati adalah perjalanan dengan yacht pribadi. Layanan ini menawarkan pengalaman yang menggabungkan privasi tinggi, layanan personal, dan kemewahan kelas dunia.
Contohnya, ALEXA Private Cruises, menyediakan yacht phinisi sepanjang 31 meter yang dirancang khusus hanya untuk satu pasangan. Fasilitasnya meliputi kabin utama, balkon pribadi, ruang makan, hingga kru profesional yang siap melayani setiap saat.
Desain kapal yang memadukan elemen kayu jati daur ulang dengan sentuhan antik Bali menambah nuansa romantis dan eksklusif. Rute pelayaran pun meliputi kawasan eksotis seperti Komodo, Raja Ampat, dan perairan jernih di sekitar Bali.
Dampak Ekonomi dan Sosial: Pariwisata Bahari untuk Semua
Tren ini membawa dampak nyata bagi perekonomian Bali. Banyak operator kapal pesiar yang merekrut kru lokal dan menggunakan bahan makanan dari daerah setempat, seperti seafood segar dari nelayan di Sanur dan Jimbaran.
Selain itu, infrastruktur pendukung juga terus dikembangkan. Pelabuhan Benoa, misalnya, memperbarui fasilitas jalur penumpang dan sistem bongkar muat barang guna meningkatkan efisiensi dan kenyamanan wisatawan.
“Marina baru di Bali akan menjadi pusat bagi pemilik yacht dan charter yacht Indonesia, berkontribusi pada pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia dan ekonomi yang lebih luas,” ujar Joko Noerhudha, Direktur Utama Pelindo Solusi Logistik.
Wisata Berkelanjutan: Fokus pada Lingkungan dan Budaya
Tak hanya mengejar kemewahan, pariwisata kapal pesiar mewah di Bali juga mulai mengadopsi prinsip berkelanjutan. Banyak operator menerapkan kebijakan ramah lingkungan, seperti mengurangi plastik sekali pakai dan berpartisipasi dalam pelestarian terumbu karang.
Wisatawan dari Australia, Eropa, dan Asia—yang mendominasi arus kunjungan ke Bali pada 2024—semakin peduli terhadap pelestarian alam, dan cenderung memilih operator yang mengusung nilai-nilai keberlanjutan.
Sanur dan Bali Selatan Jadi Titik Awal Petualangan
Kawasan Sanur, sebagai salah satu pintu gerbang wisata bahari, juga merasakan dampak positif dari tren ini. Selain keberadaan pelabuhan, Sanur menawarkan pantai yang tenang, restoran kelas atas, dan pasar seni yang mendukung pariwisata terpadu.
Dengan posisi strategis, Sanur menjadi titik keberangkatan ideal untuk wisata bahari menuju pulau-pulau kecil di sekitar Bali atau bahkan menuju Nusa Tenggara.
Rekomendasi untuk Wisatawan
Bagi wisatawan yang ingin menikmati wisata kapal pesiar mewah, sebaiknya melakukan pemesanan jauh-jauh hari, terutama untuk musim ramai antara Oktober hingga Desember. Pilih operator yang menawarkan pengalaman otentik Bali, seperti sajian kuliner lokal atau rute pelayaran ke destinasi tersembunyi.
Dengan hadirnya Bali Maritime Tourism Hub dan meningkatnya minat terhadap pelayaran eksklusif, Bali diperkirakan akan semakin mengokohkan posisinya sebagai primadona wisata bahari mewah di Asia, bahkan dunia.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Transportasi Umum Surabaya Jadi Penopang Mobilitas Wisata dan Warga
- Selasa, 23 September 2025
Infrastruktur Nasional Digenjot untuk Pemerataan dan Ketahanan Ekonomi
- Selasa, 23 September 2025
Proyek Tol Bocimi Dikebut, Waktu Tempuh Jakarta-Sukabumi Terpangkas
- Selasa, 23 September 2025
Performa Andal, Layar AMOLED, Baterai Jumbo, dan Fitur Tambahan Honor X9c 5G
- Senin, 22 September 2025
Berita Lainnya
Harga , Performa , Desain, Layar AMOLED, dan Kamera Fungsional Nubia Neo 3 GT 5G
- Senin, 22 September 2025
Ramalan Shio Minggu ini, 22-28 September 2025, Keberuntungan di Karier dan Asmara
- Senin, 22 September 2025
Terpopuler
1.
Manfaat Ilmiah Buah Pir untuk Kesehatan Tubuh Optimal
- 22 September 2025
2.
Spesifikasi, Desain, Performa, Fitur dan Baterai Jumbo Realme GT 8 Pro
- 22 September 2025
3.
4.
Manfaat Cokelat Untuk Jantung dan Kesehatan Tubuh
- 22 September 2025
5.
Pilihan Gula Alami yang Lebih Sehat untuk Tubuh
- 22 September 2025