
JAKARTA - PT PP Tbk (PTPP) tengah mengambil langkah strategis untuk memperkuat posisi keuangannya melalui divestasi sejumlah anak usaha. Langkah ini dilakukan sebagai upaya meringankan beban utang dan memperkuat arus kas perusahaan di tengah tekanan likuiditas.
Direktur Strategi Korporasi dan HCM PTPP, I Gede Upeksa Negara, menyatakan bahwa target divestasi tahun ini mencapai Rp 3,06 triliun. Strategi ini dianggap penting untuk menjaga stabilitas finansial sekaligus membuka peluang reinvestasi di proyek yang lebih strategis.
Anak Usaha yang Akan Dilepas
Baca Juga
Beberapa anak usaha yang masuk rencana divestasi mencakup berbagai sektor. Salah satunya PT Celebes Railway Indonesia (CRI) yang sudah memasuki tahap final evaluasi calon investor. Keberadaan CRI penting bagi PTPP karena proyek ini memiliki potensi pendapatan jangka panjang dari sektor transportasi kereta api.
Selain itu, PT PP Infrastruktur (PPIN), yang bergerak di bidang penyediaan air minum, juga diminati oleh sejumlah investor. “Minat investor menunjukkan prospek bisnis utilitas tetap kuat meski kami melepas sebagian kepemilikan,” ujar I Gede Upeksa Negara.
Anak usaha lainnya termasuk PT Centurion Perkasa Iman, pengelola hotel di Surabaya, serta PT PP Semarang Demak, di mana perusahaan merencanakan rights issue sebelum divestasi, terutama setelah seksi I jalan tol siap beroperasi pada 2027.
Diversifikasi dan Merger BUMN
Selain divestasi, PTPP tengah menyiapkan diri mengikuti rencana merger BUMN Karya yang diinisiasi pemerintah. Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad, menyampaikan bahwa proses merger masih dalam tahap kajian bersama konsultan dan BUMN terkait.
Merger ini dinilai dapat menambah sinergi antar-BUMN Karya, memperkuat portofolio proyek infrastruktur, serta mendorong efisiensi operasional. Meski begitu, langkah tersebut masih memerlukan evaluasi mendalam untuk menilai dampak terhadap arus kas dan struktur modal perusahaan.
Kinerja Keuangan dan Kontrak Baru
Hingga Juni 2025, PTPP mencatat penurunan liabilitas dari Rp 41,33 triliun pada akhir 2024 menjadi Rp 40,22 triliun. Namun, ekuitas dan kas perusahaan juga mengalami penurunan signifikan.
Menurut Senior Equity Research Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas, realisasi divestasi akan sangat membantu memperbaiki arus kas PTPP. “Divestasi memberikan likuiditas tambahan yang dapat digunakan untuk proyek prioritas dan menyeimbangkan neraca keuangan,” ujarnya.
PTPP juga berhasil menutup gugatan pailit yang sempat membayangi, sehingga meredakan kekhawatiran investor. Hingga Agustus 2025, perusahaan telah meraih kontrak baru sebesar Rp 15,28 triliun, atau 53,6% dari target tahunan.
Proyek Strategis Dorong Sentimen Positif
Sentimen positif datang dari proyek strategis seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dan percepatan pembangunan jalan tol. Keberadaan proyek ini menjadi faktor penggerak utama kenaikan saham PTPP, yang meningkat 22,62% year to date.
Namun, perusahaan masih menghadapi tantangan terkait beban utang, arus kas, dan ketergantungan pada APBN. Analis menilai langkah divestasi akan menjadi kunci untuk menstabilkan kondisi finansial, terutama ketika menghadapi proyek yang membutuhkan likuiditas tinggi.
Rekomendasi Saham
Sukarno Alatas dari Kiwoom Sekuritas merekomendasikan beli saham PTPP dengan target harga Rp 500 per saham. Menurutnya, divestasi dan proyek strategis akan menjadi katalis pertumbuhan jangka menengah.
Sementara itu, analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menyarankan hold saham dengan target harga Rp 400 per saham, sambil menunggu dampak positif diversifikasi bisnis di sektor pertambangan.
Tabel Ringkasan Strategi Divestasi
Anak Usaha | Bidang Usaha | Status Divestasi / Rencana | Catatan |
---|---|---|---|
PT Celebes Railway Indonesia (CRI) | Transportasi Kereta Api | Tahap final evaluasi investor | Proyek potensial jangka panjang |
PT PP Infrastruktur (PPIN) | Air Minum | Minat investor tinggi | Fokus pada utilitas dan layanan publik |
PT Centurion Perkasa Iman | Hotel | Rencana dilepas | Mengelola hotel di Surabaya |
PT PP Semarang Demak | Jalan Tol | Rights issue sebelum divestasi | Seksi I tol siap operasi 2027 |
Prospek Ke Depan
Dengan divestasi dan rencana merger BUMN, PTPP menegaskan komitmennya untuk mengoptimalkan arus kas dan memperkuat struktur keuangan. Strategi ini juga diharapkan membuka ruang bagi investasi baru di proyek infrastruktur prioritas.
Meski menghadapi tantangan dari beban utang dan ketergantungan APBN, perusahaan tetap optimistis. Proyek strategis nasional menjadi pendorong utama pertumbuhan bisnis dan kepercayaan investor di pasar saham.
Langkah PTPP menunjukkan bahwa divestasi anak usaha bukan sekadar pelepasan aset, tetapi bagian dari strategi jangka panjang untuk menjaga likuiditas, memperkuat posisi keuangan, dan memperluas peluang bisnis.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Rute, Harga Tiket dan Jadwal Kapal Pelni KM Bukit Raya September 2025
- Selasa, 23 September 2025
Pertamina Luncurkan E-Commerce Dorong UMKM Tembus Pasar Nasional
- Selasa, 23 September 2025
Terpopuler
1.
2.
KUR BNI 2025: Tabel Angsuran, Tenor Pinjaman, dan Syarat Pengajuan
- 23 September 2025
3.
BSDE Kantongi Peringkat Obligasi Tinggi, Prospek Stabil
- 23 September 2025
4.
Manulife Indonesia Pimpin Aset Asuransi Jiwa Nasional
- 23 September 2025
5.
Wijaya Karya Raih Kontrak Baru Rp5,24 Triliun Tahun 2025
- 23 September 2025