Atlas Resources Perkuat Modal Kerja Lewat Private Placement
- Senin, 22 September 2025

JAKARTA - PT Atlas Resources Tbk. (ARII), emiten tambang batu bara nasional, tengah mempersiapkan langkah strategis untuk memperkuat struktur permodalan. Perusahaan berencana menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement sebagai bagian dari upaya memperbaiki arus kas dan mendukung proyek infrastruktur logistik.
Rencana ini akan diputuskan melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 29 Oktober 2025. Melalui aksi korporasi tersebut, manajemen optimistis dapat memperkuat daya saing perseroan di tengah tantangan industri batu bara yang fluktuatif.
Fokus Penguatan Modal Kerja
Baca JugaMIND ID Dorong Hilirisasi Nikel, Ribuan Tenaga Lokal Terserap
Dalam dokumen resmi, Atlas Resources menjelaskan bahwa perseroan akan menerbitkan hingga 319 juta saham baru. Jumlah ini setara 9,29% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan nilai nominal Rp200 per saham.
Dana segar hasil penerbitan saham akan dialokasikan sepenuhnya untuk modal kerja. Fokus utamanya adalah mendukung kebutuhan operating expenses (OPEX), mulai dari biaya produksi, transportasi, hingga pemeliharaan infrastruktur logistik batu bara.
Manajemen menegaskan, langkah ini akan memberikan ruang yang lebih luas bagi perseroan untuk menjalankan strategi operasional yang efisien. “Dengan pelaksanaan penerbitan saham melalui PMTHMETD, perseroan dapat menggunakan dana yang diperoleh untuk memperbaiki struktur modal kerja,” tulis manajemen.
Dukungan Proyek Infrastruktur
Selain kebutuhan rutin, dana private placement juga akan diarahkan untuk memperkuat pengembangan hub Musi Rawas Utara (Mutara). Proyek strategis ini mencakup pembangunan jalan angkut dan pelabuhan batu bara yang akan menjadi tulang punggung distribusi Atlas Resources.
Fasilitas tersebut diharapkan meningkatkan kapasitas produksi dan memperlancar rantai pasok. Dengan infrastruktur logistik yang lebih efisien, perseroan dapat menekan biaya distribusi dan meningkatkan profitabilitas jangka menengah.
Manajemen menilai, investasi di sektor logistik tidak hanya mendukung kinerja operasional, tetapi juga memperkuat posisi Atlas Resources dalam menghadapi persaingan industri.
Dampak Keuangan yang Diproyeksikan
Aksi korporasi ini diperkirakan akan memberikan dampak positif terhadap posisi keuangan perseroan. Kas dan setara kas diproyeksikan naik 20,26%, dari US$19,25 juta menjadi US$23,15 juta.
Total aset perseroan juga akan meningkat 0,63%, dari US$622,65 juta menjadi US$626,62 juta. Sementara itu, ekuitas akan bertambah 5,44%, dari US$71,65 juta menjadi US$75,55 juta.
Namun, manajemen mengakui adanya potensi dilusi kepemilikan hingga 8,5% bagi pemegang saham yang tidak berpartisipasi. Meski demikian, manfaat berupa perbaikan likuiditas dan struktur permodalan dinilai lebih besar bagi keberlangsungan usaha jangka panjang.
Performa Keuangan dan Prospek
Sepanjang 2024, Atlas Resources mencatat pendapatan sebesar US$318,15 juta, naik dibandingkan US$280,61 juta pada 2023. Laba bersih juga meningkat tipis menjadi US$816 ribu, dari sebelumnya US$728 ribu.
Pencapaian ini memperlihatkan adanya pertumbuhan meskipun industri batu bara dihadapkan pada kondisi pasar global yang penuh gejolak. Melalui tambahan modal kerja, perusahaan berharap dapat meningkatkan profitabilitas dan menjaga kesinambungan proyek infrastruktur.
Manajemen menekankan bahwa pelaksanaan PMTHMETD hanya akan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan RUPSLB pada 29 Oktober 2025, sesuai ketentuan yang berlaku.
Struktur Pemegang Saham Saat Ini
Hingga kini, kepemilikan saham Atlas Resources masih didominasi PT Calorie Viva Utama dengan porsi 31,79%. Presiden Direktur Andre Abdi tercatat memiliki 13,87%, sementara DB Spore DCS A/C DB SG DCS AC Japet Res Pte Ltd memegang 8,83%.
Selain itu, Presiden Komisaris Jay T Oentoro menguasai 2,52%, sedangkan porsi publik mencapai 41,16% dari total saham beredar. Struktur kepemilikan ini berpotensi berubah setelah aksi private placement selesai dilaksanakan.
Melalui rencana penerbitan saham baru, Atlas Resources mengambil langkah penting untuk memperkuat modal kerja sekaligus membiayai proyek infrastruktur logistik batu bara. Meski ada risiko dilusi bagi pemegang saham lama, manajemen meyakini strategi ini akan memperkokoh fundamental perusahaan.
Dengan tambahan kas, peningkatan ekuitas, serta fokus pada pengembangan Mutara, Atlas Resources optimistis dapat menjaga keberlanjutan bisnis. Strategi ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing perseroan, baik di pasar domestik maupun global, di tengah dinamika industri energi yang terus berubah.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
TransNusa Rute Kuala Lumpur Adakan Promo Spesial sampai Akhir September
- Senin, 22 September 2025
Lowongan Kerja di Susi Air 2025, Simak Daftar Posisi dan Persyaratan
- Senin, 22 September 2025
Berita Lainnya
TransNusa Rute Kuala Lumpur Adakan Promo Spesial sampai Akhir September
- Senin, 22 September 2025
Lowongan Kerja di Susi Air 2025, Simak Daftar Posisi dan Persyaratan
- Senin, 22 September 2025
Terpopuler
1.
Program Jargas Rumah Tangga Buka Akses Energi Murah
- 22 September 2025
2.
Honghua Luncurkan Teknologi Fracturing Cerdas untuk Energi Global
- 22 September 2025
3.
Dua Dekade Pertamina EP Hadirkan Energi Kebaikan Bagi Negeri
- 22 September 2025
4.
Pemerintah dan SPBU Swasta Perkuat Kolaborasi Jaga Stok BBM
- 22 September 2025
5.
Pertamina Fokus Efisiensi Lewat Spin Off Bisnis Non-Core
- 22 September 2025