Selasa, 23 September 2025

Pertumbuhan Kredit Paylater Perbankan Melambat

Pertumbuhan Kredit Paylater Perbankan Melambat
Pertumbuhan Kredit Paylater Perbankan Melambat

JAKARTA - Perkembangan produk kredit Buy Now Pay Later (BNPL) di sektor perbankan masih menunjukkan tren positif, meskipun laju pertumbuhannya mulai melambat pada Mei 2025. Data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa baki debet kredit paylater perbankan mencapai Rp21,89 triliun dengan pertumbuhan tahunan sebesar 25,41%. Angka ini menandai penurunan dari pertumbuhan di bulan-bulan sebelumnya, tetapi tetap menunjukkan ekspansi yang cukup tinggi.

Fenomena ini mencerminkan kondisi yang sejalan dengan perlambatan pertumbuhan kredit secara keseluruhan di perbankan, yang turut memengaruhi laju kenaikan produk kredit paylater. Meski demikian, produk ini tetap diminati masyarakat, terlihat dari bertambahnya jumlah rekening pengguna yang terus meningkat setiap bulan.

Perlambatan Pertumbuhan Kredit Paylater

Baca Juga

Pemerintah Alokasikan Rp 15,66 Triliun untuk Paket Ekonomi

Melihat lebih rinci, pertumbuhan kredit paylater perbankan pada Mei 2025 tercatat sebesar 25,41% secara tahunan, lebih rendah dibandingkan bulan April yang mencapai 26,59%, dan Maret yang berada di angka 32,18%. Meski demikian, laju pertumbuhan ini masih tergolong tinggi jika dibandingkan produk kredit lain.

Menurut Dian, perwakilan dari OJK, porsi kredit paylater terhadap total kredit perbankan memang masih relatif kecil, yaitu sekitar 0,27%. Namun, produk ini terus mengalami ekspansi yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, menandakan daya tarik yang kuat di pasar.

Lonjakan Jumlah Pengguna Paylater

Salah satu indikator kuat dari popularitas paylater adalah meningkatnya jumlah pengguna aktif. Per Mei 2025, tercatat terdapat 24,79 juta rekening pengguna produk kredit paylater. Angka ini menunjukkan kenaikan jika dibandingkan dengan April 2025 yang berjumlah 24,36 juta rekening dan Maret 2025 dengan 24,59 juta rekening.

Pertumbuhan pengguna yang stabil ini menjadi sinyal bahwa metode pembayaran paylater masih menjadi pilihan banyak konsumen dalam bertransaksi, meskipun pertumbuhan nilai kreditnya mulai melambat. Hal ini bisa jadi mencerminkan semakin meluasnya penetrasi produk paylater di berbagai lapisan masyarakat.

Meski terjadi perlambatan dalam laju pertumbuhan kredit paylater perbankan pada Mei 2025, produk ini masih mencatatkan peningkatan yang cukup signifikan baik dari sisi nilai kredit maupun jumlah penggunanya. Tren ini menggambarkan posisi paylater sebagai solusi pembiayaan yang semakin populer, seiring dengan perkembangan ekosistem pembayaran digital di Indonesia.

Investor dan pelaku industri perbankan perlu mencermati dinamika ini agar dapat mengambil strategi yang tepat dalam menghadapi perubahan perilaku konsumen dan perkembangan teknologi finansial ke depan.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Anggito Abimanyu Resmi Pimpin LPS Periode 2025–2030

Anggito Abimanyu Resmi Pimpin LPS Periode 2025–2030

Merdeka Gold Resmi IPO, Bukukan Dana Segar Triliunan

Merdeka Gold Resmi IPO, Bukukan Dana Segar Triliunan

Harga Emas Spot Tembus US$3.747,08 Per Troy Ounce

Harga Emas Spot Tembus US$3.747,08 Per Troy Ounce

KUR Mandiri 2025: Jenis, Syarat, Plafon Pinjaman, dan Simulasi Angsuran

KUR Mandiri 2025: Jenis, Syarat, Plafon Pinjaman, dan Simulasi Angsuran

Harga Emas Pegadaian Selasa 23 September 2025 Terbaru

Harga Emas Pegadaian Selasa 23 September 2025 Terbaru