Bank Indonesia Optimistis Lampaui Target Pembelian Obligasi Tahun Ini
- Jumat, 04 Juli 2025

JAKARTA - Dalam upaya menjaga stabilitas pasar keuangan nasional, Bank Indonesia (BI) terus memperkuat posisi dengan melakukan pembelian obligasi dalam jumlah besar sepanjang tahun 2025. Laporan terbaru dari Bank of America (BofA) mengungkapkan, BI telah membeli obligasi senilai IDR 106 triliun sejak awal tahun hingga saat ini, mendekati 40 persen dari total penerbitan obligasi bersih tahun ini.
Langkah BI tersebut dipandang sebagai bagian dari strategi yang lebih luas untuk meredam volatilitas pasar dan memastikan ketersediaan likuiditas yang cukup di tengah dinamika ekonomi yang menantang. Pembelian obligasi ini juga diperkirakan akan melampaui target tahunan BI yang sebelumnya ditetapkan sebesar IDR 150 triliun, bahkan tanpa memperhitungkan perpanjangan skema burden sharing yang saat ini berlangsung.
Faktor-Faktor yang Membantu BI Dalam Menjaga Pasar Obligasi
Baca Juga
Menurut analisis BofA, ada sejumlah faktor yang menjadi pendorong kuat di balik keberhasilan BI dalam pembelian obligasi jangka pendek. Salah satunya adalah penerbitan bersih obligasi yang relatif rendah ke pasar, sehingga BI memiliki ruang manuver lebih luas untuk melakukan aksi pembelian tanpa menciptakan tekanan berlebih pada pasar.
Selain itu, ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter dari BI seiring dengan penguatan rupiah terhadap dolar AS turut mendorong sentimen positif di kalangan pelaku pasar. Rupiah yang stabil dan menguat memberikan keyakinan bahwa likuiditas yang disuntikkan oleh BI akan mampu menjaga keseimbangan pasar secara efektif.
Bank Indonesia juga mengelola instrumen likuiditas lainnya, seperti pengurangan jumlah Sertifikat Bank Indonesia (SRBI) yang beredar, yang menurun dari puncaknya sekitar IDR 969 triliun menjadi sekitar IDR 818 triliun saat ini. Ini menjadi indikator bahwa BI secara aktif melakukan penyesuaian untuk menjaga keseimbangan likuiditas.
Kurva imbal hasil obligasi juga menunjukkan pola yang relatif datar dibandingkan pola historis. Kondisi ini sejalan dengan siklus pelonggaran moneter yang tengah berlangsung dan refleksi terhadap premi fiskal jangka panjang yang masih diperhitungkan oleh pasar.
Melalui kebijakan ini, BI menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga pasar obligasi tetap stabil dan likuid. Upaya ini penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan memberikan sinyal positif bagi investor domestik maupun asing.
Dengan terus melakukan pembelian obligasi yang agresif, BI menegaskan peran sentralnya sebagai stabilisator pasar keuangan sekaligus pendukung utama dalam memperkuat fundamental ekonomi Indonesia.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Fitur Lengkap, Desain, Layar Modern, Kamera Andal dan Performa Cukup Samsung Galaxy A07
- Selasa, 23 September 2025
Berita Lainnya
KUR Mandiri 2025: Jenis, Syarat, Plafon Pinjaman, dan Simulasi Angsuran
- Selasa, 23 September 2025
Terpopuler
1.
Pilih Makanan Tepat untuk Menjaga Kesehatan Jantung Sehat
- 23 September 2025
2.
7 Resep Kerang Saus Padang Mudah dan Lezat
- 23 September 2025
3.
9 Resep Brownies Kukus Tanpa Mixer Mudah Dicoba
- 23 September 2025
4.
Kebiasaan Makan Ramen dan Risiko Kesehatan Tubuh
- 23 September 2025
5.
Spesifikasi, Performa, dan Fitur Kamera Canggih Vivo X300 Series
- 23 September 2025